10 for Ten

Aku bisa apa nek

Selain teh dan roti itu

Tak tahu kau suka atau tidak

Ingin kupeluk saja

Karena senyummu buat dadaku sesak

Apa kabar anak mu?

Suami ? cucu ? keluarga ? atau temanmu ?

Apa mereka tahu keadaanmu seperti ini ?

Duduk diatas papan dengan roda-roda

Menengadahkan tangan di tepi jalan

Beberapa orang mungkin sempat menoleh

Kalau beruntung, mereka beri selebaran

Dan mereka yang tak menyadari keberadaanmu

Berjubel tak mampu kau hitung

Kutelan ludah melihat ini semua

Kejam sekali cara ini

Kau dapat naungan dari sebatang pohon

Diantara deretan mobil mewah

Dan gedung yang tak henti menjulang

Serta hilir mudik orang dengan tentengan penuh dikedua tangan

Kapan waktu itu datang

Dimana aku bisa bertanya kabar tentang pemimpinmu, pemimpin kita.

Yang punya dana untuk gedung penampungan

Para korban materialistis dan kaum hedon

Sedangkan gubuk untuk nenek sepertimu, dia bilang tak mampu.

Bahkan pohon tempatmu bisa berteduh, mereka babat habis.

Siapa lagi yang harus kutanya.

Apa kabar ?

* gambar dari google, ini dah wakili semua nenek yang ada dijalan.
pasti gambar yang satu ini tidak asing, khususnya buat masyarakat dimakassar *gambarnya juga dari google.

Hai perawan

Tak perlu bersolek lama-lama

Tanpa itupun dia akan datang

Karna kamu itu perawan

Perawan

Maukah kau berbagi dengan mereka

Para mantan perawan yang sibuk

Dalam pekatnya malam

Tentang sebuah rasa

Rasa jadi perawan

Salah!!

Bukan mereka

Tapi kamu perawan!

Karna mereka tahu rasa itu dengan baik

Lebih baik darimu

Jauh lebih tahu

Perawan

Kau sudahi saja bersolek

Mau kau habiskan berapa lama waktumu???

Hanya untuk seorang yang belum pasti

Bujang atau Mantan!