Life Update : Ngetest Sinkronisasi Kepala dan Jemari

July 10, 2025

Mungkin aku masih orang yang sama dengan mimpi yang sama. Membayangkan duduk disini menulis dan menikmati sinar matahari pagi

Rindu blog ini. Seperti rindu dengan mimpi dari masa lalu. Apakah menjadi dewasa sering dipenuhi dengan perasaan rindu dengan masa lalu?. Akhir-akhir ini, aku sering mendapati diriku scroll foto-foto lama. Memikirkan hal-hal yang menyenangkan dimasa-masa itu. Entah perasaan itu bisa digambarkan atau dinamai, hanya saja aku masih sungkan untuk melabelinya. Mungkin aku akan menanyakannya dengan Chat GPT.

Aku ingin menulis lagi. menulis dengan lebih berani. Rasanya didunia ini, semakin sulit menemukan orang yang mampu memahami isi kepala. Atau mungkin aku saja yang berprasangka.

Saat ini usiaku 33 hampir 34 di senin nanti. Ingin merayakannya dengan lebih bermakna. Aku sepertinya melewatkan waktu di tahun-tahun belakangan. Dunia dan isinya seperti menarikku, jika ingin diceritakan mungkin harus membuka galeri HP. Dunia secepat itu ternyata.

Padahal jika ingin duduk seperti ini, aku bisa menceritakan banyak cerita indah. Aku bahkan belum menuliskan rasanya memiliki buah hati. Rasa bahagia yang memenuhi dada saat aku mencium dan memeluknya. Rasanya seperti oksigen memenuhi seluruh pembuluh darah secepat kilat. he is really a bundle of joy. Jika ditanya cinta, akhirnya, aku tahu bentuknya adalah anakku. Jika ditanya hidup bahagia? ternyata adalah hari pertama melihatnya. Dia adalah duniaku. dan aku lebih mengenal Allah setelah memilikinya. 

Rasa sedih dan kecewa yang pernah ada sebelum melahirkannya seolah sirna tak bersisa. Kebahagiaan dengan kelahirannya adalah kebahagian tertinggi yang pernah kurasakan sampai hari ini. Aku hidup. Aku sangat mencintainya.

Dengan menjadi ibunya, aku juga tahu bahwa bentuk cinta tidak selalu sama. aku belajar menerima, aku belajar rasanya menyesal. Aku menyesal tidak cukup belajar tentang pentingnya menyusui, hingga detik ini dadaku masih kosong jika mengingat anakku harus bingung puting di usia 2 bulan. Aku menyesal hanya bisa memberikannya asi eksklusif selama 8 bulan. Sebelumnya, aku tidak pernah menyesali sesuatu. 

Aku sadar setelah menjadi ibu, aku harus menyesal agar tidak mengulanginya. yah tetap saja aku tidak sempurna dengan menjadi ibu. Aku berusaha.

Ini surat pertama ku untuk kamu dimasa depan, anakku dan diriku. seperti yang sudah kita lakukan sebelumnya, mengirim surat untuk diri sendiri. semoga kita bisa benar-benar mewujudkan mimpi duduk di taman, dimana angin berhembus lembut, dan matahari sore mulai hangat. Entah itu di Inggris, jepang atau dimana saja. 

You Might Also Like

0 comments