Kembali Sekolah : First step in Trupetees
November 19, 2015
Akhirnya sekolah lagi setelah dua tahun lebih meninggalkan lab kuliah. Kali ini berbeda, yah sekolahnya sangat berbeda. Bukan hanya wujudnya, ilmunya, gurunya tentu saja dan yang pasti teman-temannya, semuanya berbeda dari sebelumnya. Saya dapati diri saya lebih baik disini, dengan orang-orang benar-benar baru. Diantara ratusan dan baru puluhan yang saya "tahu" dan beberapa yang baru akrab, belum ada satupun yang pernah saya jumpai. Apa sih, saya mau bilang apa ini. hahaha, biarkan saya tertawa dulu.
Sekarang saya sekolah di Makara, belajar tentang aksara. Disana aksara bisa diramu jadi banyak hal. Dan saya beruntung bisa ada disana. Sepertinya Pencipta sedang mengarahkan saya ke tujuan yang sedari kecil terbayang-bayang. Selain itu, saya juga punya saudara baru jumlahnya ada 21 orang dengan satu bibi. Kami adalah keluarga, Satu bibi, Satu Sissy, mengurus 21 trupetees. Yah untuk saat ini mungkin kata-kata tadi yang bisa saya simpan.
Sudah dua hari keinginan membuat postingan ini mengendap di kepala, setiap kali mandi selalu saja keluar kata yang inspiratif dan menarik, tapi disini saya tidak tahu kemana mereka semua, saya kesulitan menemukannya. Mungkin mereka sedang mager dan bersembunyi dicelah otak. Lupakanlah kata-kata nakal yang memberi saya harapan palsu.
Kita bahas sekolah saja, hari pertama sekolah sangat mendebarkan. hahaha, lebih seram dibanding hari pertama MOS SMP. yahh MOS SMP buat saya menyeramkan, ternyata lebih seram masuk Makara di hari pertama. Saat pintu dibuka dan saya dipersilahkan masuk, saya hampir menganga melihat siapa yang ada di dalam. Saya tidak main-main, tapi disana banyak sekali suhu, master, ahli dan apalah namanya yang terlihat sangat mahir dengan huruf-huruf. Terlebih saat sapaan mereka terlalu ekstrim ditelinga saya, ada Algojonya segala. Yang terpikir di kepala saat itu "Mungkin kah saya akan digantung jika melakukan kesalahan?. ohh, saya berdebar, jantung saya seperti mendesak ketenggorokan. emm, bahasa saya sedikit berlebihan?? hehehe, saya sedang eksplorasi. Maafkan, semangat sekolah masih ber-api-api. Selain algojo, ada hansip, ada kentongan, ada engkong, ada abah dan saya lupa lainnya. Setidaknya buat saya yang berdarah bugis, lahir dan besar di sini, dipulau berbentuk K sangat asing dengan sapaan mereka. Saya seperti berada di drama kolosal jaman SD. Sepertinya Pencipta lagi-lagi memberikan saya kesempatan bercakap dengan orang-orang yang memiliki budaya yang berbeda. Di Makara saya belum menemukan orang yang berasal dari pulau halaman. Dan sejauh ini saya menikmati percakapan yang berbeda dari percakapan yang sehari-hari saya dengar.
Tapi itu hanya dihari pertama, selalu seperti itu yah. Tak kenal maka tak sayang., Hari kedua saya merasakan esnya mulai meleleh, bahkan lebih cepat dari dugaan saya. Sekolah jadi tempat bermain yang sangat menarik. Master dan suhu yang awalnya membuat kagok, sekarang jadi kesayangan. Sekarang seperti berada dikeluarga baru lagi. Ada abah, mima, engkong, dan guru yang minta sahabatan. Saya pantas mendapatkan buket mawar, ayolah kasih saya bunga karena dapat dua keluarga dalam satu bulan. Ah hah!
Saya seolahhh jadi Alice huhuhuhu... gak sabar nonton sekuel keduaaaaaa... nonton bareng yukkk :*
Haiga yang Akan dibahas selanjutnya di Makara. |
Baiklah, saya akan kembali ke power point PDCA November yang bakal release senin nanti. Doakan saya dapat memukai mata bapak/ibu di meeting nanti. okee, bye.
0 comments