"Kembali-Kalibrasi"

March 29, 2016

Setelah pergi cukup jauh dalam langkah juga pikiran, saya punya banyak sekali yang ingin ditumpahkan di sini. Setelah kalimat pertama, saya mulai kebingungan untuk melanjutkan. Terlalu banyak yang ingin keluar, dan saya sedikit kikuk atau canggung atau apalah itu namanya. Intinya, saya kebingungan lagi. Intinya saya rindu "kembali". Dan sekarang, detik ini saya merasa telah kembali. Dengan menulis disini, dalam sepi. Sepi yang sangat saya.

Kemarin, saya menyadari saya kehilangan diri saya sedikit-demi sedikit. Dan itu sangat tidak menyenangkan. Saya melampaui "garis" saya, meski saya pernah berfikir semestinya tak ada garis. Atau garis yang saya maksud adalah "prinsip". Saya merasa "prinsip" bukan kata yang begitu tepat untuk ditujukan pada seseorang yang seperti saya. Tapi sungguh, saya punya itu. Sesuatu yang tidak ingin saya urai, karena saat saya mengurainya saya khawatir akan disalah artikan. Untuk saat ini cukup saya saja yang tahu apa itu.

Hal yang membuat saya merasa sedikit menyalahi "garis" adalah keinginan yang berlebihan dan tidak terkontrol. Saya ingin memberi pengakuan, melepaskan hal yang seharusnya dilepaskan. Saya akui dan harus diterima. Saya terlalu berlebihan, berlebihan dalam harap, dalam hubungan, hal baru. Akibatnya saya kehilangan ketenangan. Terlepas dari semuanya, saya dengan sungguh-sungguh mengucap syukur atas segala yang terjadi, manis dan tidak manis.

Setidaknya, saya kembali. Terkalibrasi dan merasa normal kembali. Selalu ada pelajaran yang diberi "kemarin", dan saat ini adalah waktu untuk menjadi lebih baik. yah, insha Allah.

lets go back to simplicity

You Might Also Like

0 comments