Merapikan Isi Kepala : Asa dan Jati Diri

January 04, 2017

Should I really love monday? yaps. I have to love it.
Opening quotesnya kok agak jauh yah sama judul postingan?? ada yang mikir agak gitu? emm sebenarnya kenapa saya put that quote up there, karena merasa kalau ada beberapa orang yang sedikit tak akur dengan Monday. Cielah.., :D. Intinya cinta, kalau udah keterusan bete atau monday blues yah caranya adalah dengan mengingat kembali besarnya cinta yang kita punya. Ngeluh berkepanjangan itu kan ndak nolong sama sekali. Mari bersyukur, Alhamdulillah :)

Januari 2017 ini, beberapa hal jadi serba baru. Meja kerja baru, teman kerja baru, bos baru dan berbagai ide baru berdatangan. Dulu posisi di SK itu bertuliskan "Strategic Planning & Business Integration" dan sekarang di STO jadi "Business Improvement Officer atau BIO". Disebut oleh sebagian besar orang dengan  "bio", tapi saya lebih suka menyebutnya "BI-AI-O". Kedengarannya lebih serius.

BIO itu ngerjain apa? 

Kerjaannya seputaran strategic planning, business process dan improvement perusahaan. BIO termasuk ke posisi yang gak punya daily routine, kerjaannya mirip-mirip tugas kuliahan :D. Jadi kalau ada project, yah kerjain projectnya sampe due date. Atau yang bisa dikatakan agak rutin yah Evaluasi Performance Corporate setiap bulan. Jadi BIO itu pasti selalu bergulat dengan yang namanya KPI -Key Performance Indicator- atau sederhanya indikator penilaian kinerja. Dengan mengukur KPI ini, suatu perusahaan atau individu dapat dikatakan perform atau tidak. Tapi jangan samakan BIO sama orang HR yang ngurusin appraisal yah. BIO mengevaluasi KPI untuk mengetahui KPI yang tidak achieve kemudian mencari solusi untuk meningkatkan performance perusahaan sedangkan performance appraisal menghitung KPI untuk perhitungan benefit seperti bonus tahunan *ehemm.

Kesannya selama jadi BIO ?

Sekarang sudah bulan agustus 2017, which is sudah 7 bulan berlalu saya disebut BIO. Kalau tahun lalu saya akrab dengan sebutan "suka bikin sibuk orang" karena ngejarin mereka soal kaizen, tahun ini ternyata sama saja. Padahal saya mikirnya setelah tahun ini saya sudah tidak mengurusi kaizen lagi, perkara "ngerecoki"orang-orang akan sedikit berkurang. Ternyata tidak sama sekali, masuk februari saya ditugasi mendampingi semua orang buat menyusun KPI mereka. Masha Allah, kalau kaizen kemarin saya hanya akan mendatangi yang punya project kaizen saja, sedangkan KPI ini adalah perkara wajib untuk semua orang. Jadi saya harus mengunjungi mereka per department. Fine tuning KPI ini tentunya penuh drama.

***

Dan postingan ini sudah ngendap di draft sejak bulannnnn "juli mungkin". Karena keinginan nulis sedang hangat-hangatnya, jadilah saya menyambung postingan ini saja. Perihal akan berakhir di "publish"button or not, it doesn't matter. Saya hanya ingin menulis. Merapikan isi kepala malam ini perihal "karier".

Cita-cita, kata ini adalah hal yang paling sering ditanyakan kepada anak kecil. At least anak kecil dalam hal ini maksimal kuliah. Cita-cita yang artinya sering dikerucutkan oleh beberapa orang, mungkin banyak orang. Cita-cita yang disangkut pautkan dengan profesi, hasil akhir dari sebuah pendidikan. Setidaknya ini adalah pemahaman yang terekam dari memori kanak-kanak.

Pertama kali memiliki jawaban untuk pertanyaan "apa cita-citamu?" yaitu saat berumur 7 atau 8 tahun, tepat setelah saya mampu membaca sebuah buku cerita di perpustakaan sekolah dasar. Sebuah buku yang menceritakan seorang gadis Biak yang bercita-cita menjadi seorang pramugari, Namanya Kristin. Cita-cita tersebut menuntunnya ke jalan yang memiliki satu tujuan. Kristin melewati banyak proses yang memberikan perubahan yang signifikan pada dirinya. Dan perubahan-perubahan tersebut mampu mengantarnya mencapai cita-cita yang selama ini dipegangnya.

Pramugari, yah cita-cita pertama yang tak bertahan lama. Cita-cita yang tak pernah lagi terpikirkan karena penolakan dari ibu saya. Yah, sepertinya bakat patuh pada orang tua sudah ada sejak dulu. Untuk apa saya memiliki cita-cita yang tidak dapat dibanggakan oleh ibu saya. Seperti inilah pemikiran saya saat itu. Sepertinya ibu saya telah menyelamatkan saya saat itu, melihat tinggi badan saya saat ini yang tidak mengalami pertumbuhan signifikan selepas SD. Jauh berbeda dengan berat badan :D. Thanks mom, you saved me from dissappointed.

Astronot-Dokter-Penulis-Florist-Sutradara-CEO Majalah-"Bekerja di Gedung Tinggi". Deretan list yang sempat mampir dikepala yang mungkin tepat untuk dimasukkan dalam sebuah cita-cita.

Mari kita kembali ke saat ini, saya sedang berada di kamar kosan seluas 4x4 mungkin, dini hari, tak bisa tidur karena kepala saya penuh. penuh dan berantakan. saya perlu untuk mengeluarkannya, merapikannya. menulis adalah salah satu cara tercepat yang dapat menolong saya saat ini.

Perlukah saya menyebutkan usia?? jumlah waktu yang telah habis saya pakai, lebih dari 26 tahun. 2014-2017, Tiga tahun tujuh bulan saya bekerja di sebuah gedung tinggi. Cita-cita saya tercapai, at least cita-cita yang ada di list terakhir yang saya sebutkan sebelumnya. Lalu apa kabar dengan penemuan jati diri?? pertanyaan yang sepertinya mengalami peningkatan, pertanyaan ini diajukan saat saya masuk kuliah? may be. Kuliah katanya waktu untuk menemukan jati diri, jika tak menemukan jati diri di masa kuliah, mungkin kita bisa menemukan pohon jati yang banyak dijumpai di Unhas.

Dua minggu lagi, saya akan memasuki emm, saya tidak tahu harus menuliskan ini apa. Biasanya orang-orang menuliskan "babak" "dunia baru" "kehidupan baru" "perjalanan baru"dan banyak lagi. Saya sepertinya masih "kikuk"dan tak tahu harus menuliskan apa. Oktober tahun ini, saya akan memiliki partnert hidup. Seseorang akan mengisi posisi kosong disamping saya, hal ini tentu memberikan dampak yang sangat besar dalam hidup saya. Ada banyak suara di kepala, butuh visualisasi, butuh segera memilih dan merencanakan strategi untuk dapat bertanggung jawab dengan pilihan tersebut.

Namun sebelum memilih, yang harus segera dikenali lebih dalam adalah "jati diri". 

"Sebuah rumah dengan halaman yang rindang. Berangin. Sejuk. Hijau. "
"Perempuan yang mengenali dirinya, perkenalan yang mengantarnya lebih dekat pada Penciptanya"
"Alam"
"Kesederhanaan, kasih sayang, kedamaian"

pinterest "wind"

You Might Also Like

0 comments