Lobby Kilik Morula yang terletak di RS. Awal Bros Lantai 9. |
Akhirnya bisa ketemu waktu yang pas buat update blog. Melanjutkan cerita tentang PCOS yang saya alami dan bagaimana saya menghadapinya, di post sebelumnya saya menceritakan tentang check up ke-3. Yap karena hasil dari check up sebelumnya menyisakan banyak tanda tanya di kepala. Akhirnya hari sabtu tanggal 2 juni kemarin, saya dan suami memutuskan ke Morula. Sebelumnya saya sudah menghubungi whatsappnya buat reservasi. Dapat whatsappnya dari instagram account morula. Kemudian via telpon, saya berbicara dengan staffnya dan menanyakan dokter perempuan yang in charge, setelah disebutkan beberapa nama, saya memilih dokter Amelia. Saya memilih dokter Amelia karena abis chit-chat sama kak devi, dan doi rekomen dokternya.
Kami sampai di rumah sakit sekitar pukul 11 siang, baru di parkiran, staffnya udah nelpon lagi buat make sure keberadaan kami. Ini poin plus sih buat saya, klinik ini bener-bener memperhatikan customernya. Sesampai di lantai 9, saya bertanya sama pak security dimana letak kliniknya. Setelah ditunjukkan, letaknya di sebelah kiri lift. Gampang kok nemunya.
Kondisi klinik saat saya datang lumayan sepi, ada 2 atau 3 pasangan yang sedang duduk di ruang tunggu. Setelah masuk saya langsung ke meja resepsion untuk konfirmasi kedatangan. Seperti pada umumnya, saya melalui proses pendaftaran. Mbaknya menjelaskan panjang lebar dan saya harus mengisi beberapa data diri dan suami.
Oke,, langsung saja. Setelah nunggu selama sejam karena dokter Amelnya harus operasi pasien. Akhirnya saya sudah masuk di ruang konsultasi. Dokter menanyakan keadaan saya dan kemudian saya menjelaskan dari A sampai Z. Setelah itu, saya kemudian diperiksa. Pertama kali akhirnya nyobain USG Trans V, awalnya deg-degan, tapi berangsur santai saat dokter Amel menjelaskan kondisi rahim saya. Ada dua monitor, satu monitor berada di depan dokter dan satunya digantung di dinding untuk memudahkan dilihat oleh pasien. Dokter juga memperlihatkan kondisi rahim saya ke suami.
Dari hasil usg, sel telur saya kata dokter memang kecil-kecil seperti pada penderita pco pada umumnya, dan ada satu lagi yang jadi concern dokter yaitu dinding rahim saya yang lumayan tebal, ukurannya 13 mm. Waktu trans-v, saya belum halangan jadi kemungkinan keadaan tersebut yang mempengaruhi ketebalan dinding rahim ditambah mentruasi yang sebelumnya memang tidak teratur. Rahim kanan saya lumayan gampang ke-detect, berbeda dengan rahim sebelah kiri yang agak butuh effort sampe bisa jelas tampakannya di monitor.
Nah setelah selesai, kami kembali duduk dan melanjutkan konsultasi. Dokter Amel tetap menyarankan untuk melanjutkan diane 35, lalu menambahkan folavit 1000 mikrogram dan inlacin. Ada hal yang berbeda yang dijelaskan oleh dokter Amel dengan yang dijelaskan oleh dokter Andini sebelumnya tentang aturan minum diane. Menurut dokter Andini, Diane diminum lagi saat mentruasi kita hampir selesai ditandai dengan keluarnya bercak kecoklatan sedangkan menurut dokter Amel, dianenya diminum di hari kedua atau ketiga saat mentruasi lagi banyak-banyaknya. Karena telah dijelaskan sama dokter Amel bahwa hal tersebut untuk mencegah terbentuknya folikel, maka saya nurut apa kata dokter Amel.
Apa sih poin plus klinik morula dibanding klinik sebelumnya?? atau perbandingan dokter Amel dengan dokter sebelumnya??
Jadi poin plusnya adalah :
- Di morula, tempatnya lebih nyaman, bersih dan dokternya hampir available trus. berbeda di klinik sebelumnya yang dokternya cuma ada di hari dan jam tertentu.
- All staff di morula semuanya ramah dan profesional. Diklinik sebelumnya, saya udah terbiasa dengan resepsion yang agak jutek dan dokter yang biasanya telat sejam atau lebih.
- Alat yang digunakan di morula lebih baik dan memuaskan.
- Ada buku pasien yang didalamnya tertulis keadaan kita dan foto hasil usg disimpan dalam buku ini. jadi buku ini memudahkan dokter dan pasien dalam mengontrol hasil perawatannya.
- Obat yang diberikan dokter Amel ternyata hampir sama dengan obat yang diberikan kepada pasoen pco yang saya baca dan nonton di youtube, sedangkan sebelumnya saya cuma dikasih vitamin doang.
Dan yang terakhir saya disarankan menjaga berat badan. Karena berat badan saya saat itu agak berlebih, maka dokter amel bilang diturunin yah. Walau sebenarnya, di awal doski bilang saya kurus. Tapi karena saya anaknya jujur, saya akhirnya yang bilang kalau berat saya ndak ideal. :D
Dokternya ramah dan cantik, setelah ketemu diluar klinik pun, dokternya nyapa dan tetap kasih semangat. Seneng deh. hahahah. Oke sampe sini dulu deh cerita saya. Dianenya sudah hampir habis, setelah M hari kedua saya harus balik lagi ke dokter, next saya bakal menggunakan in-health dan periksanya di awal bros saja. Karena kemarin dokter Amel bilang kalau bisa pakai in health check up-nya. Seneng dong dengernya, kan mayan bisa hemat duit check up.
Finally, kelar juga nulisnya. :D