Pertimbangkan Hal ini sebelum Memilih Jurusan Kuliah.
November 27, 2019Photo by Rodion Kutsaev on Unsplash |
Sepulang dari kantor kemarin, saya dapat chat via line dari adek ipar. Doski minta didoakan lulus SNMPTN. Kemudian saya nanya, yang dimaksud itu yang mana. Soalnya istilah kelulusan dan tes pendaftaran saat ini dengan dulu itu beda banget. Sekarang pakainya SNMPTN yang dulu jaman saya namanya PMDK, SNMPTN malah untuk tes masuk perguruan tingginya. Saya juga belum pernah baca alasan kenapa setiap tahun selalu ganti nama. Lain kali saja saya cari tahu kenapa. Singkat cerita si adek lagi was-was nungguin pengumumannya, dan berselang beberapa saat, chat doski masuk disertai capture-an "SELAMAT ANDA DINYATAKAN LULUS SNMPTN 2018". Masya Allah, Alhamdulillah saya seneng banget sampe histeris hihihiih. Ini saya loh segembira ini, gimana si adek. Udah kebayang sih,, gimana happynya dia lulus. SNMPTN sudah buat dia galau dari kapan hari.
Itu cerita pengantar saya sekaligus alasan saya membuat postingan ini. Saya ingin share tentang beberapa hal yang perlu kalian pertimbangkan baik saat memilih kuliah dan saat sudah masuk.
Memilih Kuliah atau Tidak
Setelah lulus SMA dan sederajat, kita akan dihadapkan setidaknya pada dua hal? Kuliah atau tidak. Tidak disini bukan berarti gak ngapa-ngapain, jadi bagi kalian adik-adikku yang masih berfikir bahwa Tidak kuliah adalah hal yang tidak baik, pliss stop pemikiran tersebut. Kalian ini millenials yang harusnya bisa lebih open minded. Tidak semua orang yang usai SMA kemudian memilih jalan lain selain kuliah akan memiliki masa depan yang buruk, sepanjang mereka bertanggung jawab dan telah menjalani pilihannya tersebut dengan kesadaran dan pertimbangan yang positif insya Allah mereka bisa berhasil. Apapun itu selama tidak melanggar agama. Yang ingin saya sampaikan adalah kita harus belajar menghargai setiap pilihan orang dan membuka pikiran kita seluas-luasnya untuk melihat banyaknya oportunity diluar sana. Jangan sampai kita terjebak pada proses turun temurun generasi sebelumnya hanya karena gak bisa memikirkan dan menciptakan "proses" yang berbeda.
Dengan penjelasan diatas, bukan berarti saya menyarankan untuk tidak perlu kuliah, sekali lagi saya menegaskan bahwa apapun pilihannya minumnya teh botol:D asalkan tidak melanggar agama, Do IT.
Jurusan ini atau itu
Nah untuk kalian yang memutuskan berkuliah, saran saya adalah lakukan hal tersebut dengan kesadaran dan tanggung jawab penuh. Kalian benar-benar menginginkan hal tersebut, bukannya ikut-ikutan apa kata orang tua, keluarga dan teman. Kalian harus tahu tujuan kalian berkuliah itu apa. Karena kuliah itu proses, tentukan goals dari proses tersebut. Goalsnya yahh balik lagi dari diri kita masing-masing. Ada yang goalnya pengen dapat gelar, pengen dapat kerjaan, ingin membentuk pola pikir dan karakter yang dia inginkan, dan banyak lagi. Di fase inilah kita bener-bener harus mempunyai jawaban real terkait "CITA-CITA". Saya sadar bahwa masih sangat sulit menentukan cita-cita di masa-masa usai SMA tersebut, dulu saya juga begitu. Cita-cita saya yang gak konsisten dari kecil membuat saya jadi labil menentukan jurusan kuliah. Berbahagialah kalian yang sudah konsisten mengisi titik-titik tersebut. Misalnya dari SD sudah memimpikan dirinya dimasa depan dapat mengobati orang sakit, difase ini akan jadi mudah menentukan pilihan kuliahnya. Tapi bagi yang seperti saya, yang masih terlalu fleksibel gimana?? Menurut saya yah, biasanya yang fleksibel itu nerima aja anaknya. Maksudnya adalah available aja kalau mau ditempatkan dibeberapa kondisi. Cuma,kia butuh diberikan lebih banyak clue sebelum memutuskan apa yang sebenarnya kita sukai. Tips, kontemplasi deh bareng sehari memikirkan kalian dimasa depan ingin seperti apa untuk menjalani hidup. Temui beberapa orang yang jadi role model kalian, diskusi sama mereka perihal pengalaman hidupnya. Dulu saya pengen banget kerja di gedung tinggi.hahaha. that's my sign.
0 comments