Tentang waktu dan rasa

January 19, 2015

Kali ini waktu mengajarkan satu hal yang sangat penting, yah kali ini saya sudah bisa mengatakan hal ini sangat penting. Hal penting ini adalah pasangan, seseorang yang nantinya dapat menemani saya menghabiskan sisa hidup. Jika boleh meminta, ingin sekali rasanya agar orang itu bisa saya pilih. Tapi kembali lagi, saya bisa memilih jika saya tahu caranya memilih. Dan Tuhan mengatakan bahwa saya masih belum tahu caranya memilih, dengan baiknya Tuhan mempertemukan saya denganmu.

Mengenalmu adalah cara Tuhan memberiku kesempatan untuk kembali belajar, dan membuka hal baru tentang cinta, komitmen, dan diriku sendiri. Point terakhir "diriku sendiri" adalah hal yang paling utama saat ini. Hubungan kita membuat saya menyadari bahwa ada hal yang bisa saya ubah dan ada yang tidak. Saya menyadari apa yang saya inginkan, apa yang tidak. Apa yang bisa saya kompromikan dan yang tidak sama sekali. Karena mengenal siapa diriku, saya tahu seperti apa pasanganku nantinya.

Dan pasanganku dimasa depan mestinya bisa menerimaku sepenuhnya, kurang dan lebihnya. Bukan hanya itu, lingkunganku dan segala isinya. Kini saya tidak lagi memaksakan kehendak, memaksakan diri untuk bisa bersama dengan orang yang saya inginkan. Walau alasannya karena merasa orang itu baik untuk saya.

Waktu akan saya habiskan untuk mengenal watak dan hatiku lebih detail, hingga Tuhan mengirimkan orang yang bersedia menerimaku apa-adanya. Orang yang bisa mendengarku dengan hatinya dan mengatakan "ding".

You Might Also Like

2 comments

  1. Amin :)

    however, in my experience, later you will understand that your partner wont take you as you are, for-ever. so as compromizing :)

    check WHY at my page http://tyaraputeri.blogspot.com/2014/12/butuh-ditegur.html

    ReplyDelete
  2. i can't visit your link sist, would you re-writed? :D. of course I have to learn from you, much about thing like this :D.

    ReplyDelete