10 for Ten

Ini adalah salah satu dari banyak cerita yang tersimpan di draft. Saya memutuskan menyelesaikan tulisan ini. Saat draft ini saya buka, hanya ada judul dan sepenggal kalimat diatas. Sisanya baru saya tulis sekarang. Tempo hari saya mengirimkanmu pesan bahwa saya sangat berterima kasih dan rasa syukur yang tak terhingga karena diumur seperti sekarang, saya tidak lagi mencari sosok sahabat. Sosok yang bisa kamu ajak membahas apa saja tanpa rasa segan, sosok yang bisa membuatmu jadi apa adanya, dan tentunya menerimamu. yahh, diumur seperti ini saya sangat bersyukur telah memiliki teman, sahabat, dan saudara rasanya kamu itu seperti paket komplit. Alhamdulillah.

Sayapun merasa bahwa saya harus berterima kasih lebih banyak lagi, karena saya tidak selalu dekat dengan mu secara fisik, tapi tak pernah luput dalam hal komunikasi. Sampai saat ini saya belum punya teman yang selama 12 tahun selalu berbagi hal dan menikmatinya. Mungkin seperti daily activitymu, kamu bagi pada orang yang sama setiap waktu, bukan karena kewajiban tapi karena itu adalah kebutuhan. Kamu butuh. Saya tahu kamu akan membacanya dengan hati yang positif tanpa harus saya jelaskan panjang lebar kata "butuh" ini.

Saya merindukanmu :)

Draft adalah tempat aman untuk menyimpan cerita yang masih malu-malu untuk dibaca atau masih butuh dilengkapi. Entah sejak kapan saya menumpuk cerita hingga draft blog berjumlah dua digit. Sebagian mungkin karena koneksi internet yang lemot, tapi sebagian lainnya karena ceritanya belum berani untuk dibaca atau tidak jelas. Saat scroll dan membuka satu-satu cerita yang ada di draft, akhirnya ada keberanian untuk menghapus (baca: merelakan/melepaskan), dipublish dan tetap disimpan rapat dalam draft.

Cerita yang dihapus karena memang hanya berisi judul tanpa ada isinya, mungkin saat itu saya hanya kepikiran judul tapi tak memikirkan isi. Untuk cerita yang terpublish, karena mungkin saat ini sudah masuk akal untuk dibaca.

Alhamdulillah, akhirnya amplop ini sampai ditangan juga setelah nunggu hampir dua bulan dengan banyak tanda tanya. Rasanya seperti abis terima rapor dan siap-siap naik kelas :D. Alhamdulillah lagi. 

Waktu satu tahun yang sudah terlewatkan jelas tak tergambar seluruhnya dalam amplop ini tapi setidaknya amplop ini menjelaskan langkah apa selanjutnya. Dan target saya sudah ada, di departemen ini saya siapkan 3 tahun. Kuatonya 3 tahun, cukup. Walau dalam hati sregnya 2 tahun, tapi entah kenapa mau nulis  3 tahun saja.

Oke, here I am now Strategic Planning & Business Integration Section Analyst.

Ini tahun kedua dimana saya udah selesai kuliah dan boyong gelar S.Si, gelar yang jarang banget ketauan karena cuma saya pakai di surat lamaran kerja dulu. Gelar ini gak mungkin saya pakai kalau lagi nulis nama di lembar report "kerjaan" sekarang, secara di kantor gak ada orang yang nulis nama pakai title :D. Mungkin akan beda kalau saya kerjanya ditempat lain. Saya bisa prediksi, kalau saya awet di kerjaan sekarang, mungkin saya ketemu title S.Si ini pas nanti kalau mau cetak undangan *eh. Saya malah baru nyadar kalau saya udah ada titlenya pas nulis postingan ini. Jadinya senyam-senyum sendiri.

Saya ingin mengenang jurusan saya, mungkin sekedar berbagi dengan kalian yang juga sedang rindu, yang lagi kuliah atau mungkin yang lagi mempertimbangkan jurusan kuliah mana yang akan diambil. Dari hati yang paling dalam saya bilang kalau saya benar-benar senang kuliah di Jurusan Biologi Unhas. Ada hal yang sudah banyak saya lakukan disana, meski saya akui banyak juga yang saya lewatkan. Tapi tak apa, saya masih bisa melakukan hal yang saya lewatkan dengan cara berbeda sekarang.

Sepertinya kamu butuh berdiet, memangkas beberapa tahun yang ada

Kembali ke porsi dimana tubuhku tidak sebesar ini

Pikiranku tidak meracau hal yang berat-berat

Dan duduk tidak begitu meneposkan pantat

Seperti sore ini,

Telingaku berdengung dan alisku nyaris terpaut jadi satu

Tak heran jika jidatku bak sawah dimusim kemarau

Tragisnya hidupku yang sebentar lagi 24

Jika malam tiba, aku hanya ingin segera rebah. Walau tahu tidur tak senyenyak dulu.

Dulu di kampung, ibuku akan mulai mengomel jika aku masih sibuk bermain dan enggan masuk kamar. 

Sekarang aku berdoa agar malam betah dan pagi telat datang

Karena kantuk sepertinya tak mau habis

Dulu aku benci malam, ingin dia cepat berlalu agar aku segera menjemput pagi. Air sumur yang dinginnya menusuk bisa jadi obat agar lebih melek. Jarak 2 km tidaklah jauh, aku malah ingin lebih jauh lagi dari rumah. Aku ingin bermain.

Hai Waktu, tega nian dirimu membawaku kesini.

Mungkinkah kau meninggalkan sesuatu, dimasa aku masih giat bermimpi.

Sekarang aku tak punya itu. Aku tersesat. Sepertinya.

Aku hanya bercanda padamu, jangan khawatir. Aku baik saja.

Ini hanya rindu.

Rindu bisa jadi selabil ini jika nalar sedang mati suri.

Semangat compang-camping.

Dan aku sering merinding.

karena minim dinding namun banyak maling.

Sebentar lagi 24. 

Kontrakan bumi bisa saja lunas, dan harus pulang ke akhirat.

Bertemu sang Maha Cinta, insha Allah di syurga.

Aku ingin bertanya [?]