10 for Ten

Saya begitu suka buku, sangat suka. Sebenarnya saya bukan kutu buku hanya saja saya suka mengumpulkan buku. Seperti pernak-pernik atau seperti apalah. Saya punya impian memiliki rak buku yang berisi buku yang banyak sekali. Jika punya rumah nanti saya akan menghiasnya dengan buku. Tenu saja buku yang punya sampul bagus. hahaha, saya tidak sedang membahas isinya, yang jelas saya suka bendanya.

Saya lagi semangat nulis, habis nenggak satu gelas kopi putih yang sebenarnya telah saya putuskan *halah. Wait wait,, saya kagak tau yang kamu anggap kakak itu. yang saya maksud semuanya, semua "kodok" yang ada didekatmu. maaf maaf, agak gimana gitu saya nulisnya. tapi yah sudahlah, selama mereka kagak menggigit yah bolehlah sekali-sekali.

Tahu tidak, saya nulis dalam gelap ini. soalnya orang-orang sudah pada bobo. Jadi lampunya mati, saya menulis dalam kegelapan. Jiahhhh saya sudak kaya' ibu kartini saja *Nah loh. Soalnya jarang ketemu?? saya mau menuntutmu,, masa iya kamu mau dingin kalau kita jarang ketemu? kalau saya sudah sarjana. Nahhhhh,,, situ mau jadi es batu ???  :P

Hai kelinci,, siapa bilang kamu anak kecil. Coba ngaca, itu muka sudah berkerut begitu. hahahaha... kelinci kelinci, iya, kamu kecil. kecil sekali. sisa tulang dan dos indomie *eh. hahahha... rajin-rajin makan. atau minta dagingnya beruang, dia lagi cari resipien itu. kali aja kamu mau didonorin. hahahaha biar kamu sexy seperti beruang. hahahaha *kesambit kipas.

btw, saya lupa sampaikan pujian. kemarin pas terakhir ketemu saya suka sepatumu. minta dong :p.. ntar saya ganjal pade burger deh biar bisa muat kakiku ::P

Karena begitu sayangnya sama google, saya browsing gaun pengantin yang aduhai keren.. lets check this out. Gak maksud plagiat yah, but ini gambar hasil googling jadi maafkan saya yang tak sempat menuliskan sumbernya. maafkan :D, setidaknya saya kagak ngakuin lah.

ini key wordsnya "unique wedding dresses prom dresses" :

Ini saya tidak tahu, mungkin ini "Hue A colorful history of the wedding dresses" :

dan yang terakhir ini dari Indonesia tercinta :

pict from www.joviedhy.com

Selamat malam kelinci nakal :p

Hai adik kecil yang sering-sering galau dan sedikit nakal hahaha. Wajarlah,, nakal-nakalnya masih bisa diselamatkan. Bagaimana kabarmu akhir-akhir ini ? sepertinya semakin sering keluar malam dan berteman dengan teman-teman "kodok"mu itu. maaf kan untuk kata "kodok" yang kugunakan untuk menggambarkan temanmu yang menyukai makhluk jenisnya sendiri ataupun keduanya. sepertinya untuk masalah ini saya mesti kasih kamu warning serius. kalau saya TIDAK SUKA dan KEBERATAN dengan keakraban yang terlalu rutin. kamu boleh berteman dengan mereka, tapi tidak dengan cara seperti yang kamu jalani sekarang. kamu tahu tidak, kalau kamu memberikan mereka persetujuan dan bisa saja mereka memiliki pikiran kalau kamu juga bisa saja seperti mereka. ini baru satu dari kekeliruanmu, belum jika dikaji secara agama. tapi saya tak akan kesana. setidaknya saya hanya ingin menuliskan ini.

Sedikit lega bisa menuliskan itu, selanjutnya adalah keras kepala dan dingin. bagaimana kalau kamu sering-sering keramas. kali-kali aja tuh kepala bisa lunak sedikit-sedikit. trus rajin-rajin mandi air hangat biar kagak terlalu cuek/dingin sama orang. kalo sama beruang sih, kagak apa-apa. lah ini sama orang baru masa begitu.

Anak manis, cantik dan tersayang, kamu itu berbakat. Jadi nikmati bakatmu sebaik-baiknya. Tidak perlu berubah seperti mereka yang menurutmu rajin makan laporan. jadi dirimu sendiri saja, kamu lebih keren kok ketimbang pemakan laporan itu. Sekarang kan udah masuk semester baru tuh, nah kamu bisa hunting UKM yang menurut kamu OKE. trus bolos kuliah deh buat jalan-jalan hunting-hunting orang *lagi mabok*

Sekian surat cinta saya, remember this is not CERAMAH :D

with love

Beruang sexy *jangan protes :p

Ini negeri penuh cinta, langitnya biru muda dengan awan seputih salju. Di bawahnya pohon-pohon dengan daun warna-warni meliuk-liuk dihembus angin. Bunga-bungapun tak kalah semarak menghias permukaan tanah yang harum. Serangga dan burung terbang tanpa lelah dari pohon ke bunga lalu menyelam didalam awan. Tak usah protes, ini memang negeri yang indah.

Negeri inipun punya penghuni, manusia yang wajahnya tak dimakan usia. Bukan juga seperti bayi tanpa dosa, tapi wajah muda yang rupawan. Mereka bisa saling mencintai tanpa mengenal kebencian dan hanya merasa kebahagiaan. Mereka baik-baik saja mengekspresikan rasa masing-masing dengan rona merah muda di pipi. Jangan protes, mereka memang bahagia.

Semua ini hanya ada di dunia, dunia dalam cerita bukan berita. Dan saya adalah penguasa imajinasi dan kata, kalian bisa apa? hanya bisa membaca dan bermakna ria. toh saya yang punya cerita. Saya menulis suka-suka, tanpa duka sarat suka. Saya tawari tawa dalam dunia yang saya cipta tapi tetap saja akan binasa. Kan saya tidak biasa. Ahhh, ini hanya kata. Saya sedang bermain dengan kata. Saya suka kata. -haha-

*Cerita sebelumnya "Di Ujung Jalan Itu - 2"

-----

Monika menggamit lengan Alex hingga rapat dengannya, menunjukkan kesan mesra pada maminya. Tak berdaya, Alex membiarkan lengannya digandeng oleh tunangannya itu. Senyum merekah dan kelegaan terpancar jelas diwajah calon ibu mertuanya tersebut. Mereka kemudian mengobrol dan saling bertukar sapa. Monika tak pernah sedikitpun melepas genggamannya dari tangan Alex, meski beberapa kali Alex berusaha menarik tangannya. Perlakuan Monika, membuat Alex kikuk dan sedikit gerah. Ingin sekali ia melepas paksa genggaman tunangannya itu namun urung dilakukannya karena tak ingin menyinggung perasaan calon mertuanya. Selain itu, ada seseorang yang sangat ia khawatirkan perasaannya yang sedari tadi dipunggunginya. Entah kenapa rasa khawatir itu semakin lama semakin besar hingga ia tak sanggup, dan akhirnya Alex memohon diri ke kamar kecil. Ia bergegas meninggalkan tunangan dan calon mertuanya, sembari melempar pandangan pada gadis yang membuatnya sesak sedari tadi. Namun sayang, Nindy yang dipandangnya tersebut tak membalas pandangannya. Gadis itu terlihat asyik mengobrol dengan temannya.