10 for Ten

Friday, May 13 2016

Apa kabar Ten?

Bagaimana harimu?

Apakah sekarang kamu sedang bersantai di bangku taman, ditengah kota yang penuh dengan orang asing? atau sedang menikmati hujan rintik-rintik di balik jendela?

Sudah berapa lama kamu tidak membaca blog ini? atau mungkin kamu selalu membacanya setiap malam sebelum tidur? jika iya, sungguh saya sangat berterima kasih. 

Saat ini saya sedang duduk di ruangan kantor yang sudah kosong. Barusan azan magrib berkumandang, saya shalat dulu. Sebelumnya, saya menulis ini karena terbersit begitu saja di kepala. Saya rasa kamu membutuhkan ini di masa depan, disapa oleh dirimu yang dulu. Agar kamu tahu bahwa saya saat ini baik-baik saja. Dan kamu harusnya baik-baik juga, jika tidak pun tak masalah. Saya percaya kamu akan melaluinya.

Kali ini saya akan menulis pengalaman menggunakan skin care "racikan". Awal tahu produk ini dari teman, waktu itu tahun 2014. Teman saya ini awalnya pakai produk krim sari, yang dijual secara online dan katanya ada kode BPOM tapi masih banyak juga keanehannya. Saya juga pernah menggunakan krim sari ini, dan hasilnya cepat banget cuma butuh seminggu muka saya langsung kinclong. Semua orang pada bilang wah mukanya bagus banget, penggunaan krim sari ini hampir sebulan dan akhirnya saya merasa aneh karena efek yang cepat bangetnya ini, akhirnya saya memutuskan berhenti menggunakan krim sari dan beralih ke biokos seri perawatan khusus umur 20-an. Dan disitulah awal mula muka saya breakout kembali. Bener-bener capek ngatasinnya :D.

Kali ini saya akan mereview tentang skin care yang cukup hits di female daily. Seperti janji saya di postingan sebelumnya, akhirnya kesampaian juga hari ini bisa bikin review Herbal Face Food. Waktu saya pertama kali gabung FD, saya mengikuti threat Herbal Face Food atau sering disingkat HFF. Threatnya ternyata sudah dibuat sejak tahun 2002, sudah cukup lama juga yah. Yang ikutan threat HFF bilangnya produk ini bagus banget. Alami dan hasilnya sangat memuaskan dan cocok buat semua tipe kulit. Dari jerawat, aging problem, kusam dan bla-bla bisa ditangani dengan si HFF ini, canggih banget yah. Tapi sayangnya, produk ini belum dijual secara bebas di Indonesia dan review tentang produk ini masih sangat sedikit diulas oleh blogger Indonesia. Kalau browsing, kita cuma dapetin review luar dan yang jual dari luar juga seperti amazon.com. Jadi kalau mau dapat info tentang HFF yah gabung di FD saja.

Kali ini akan review pengalaman pribadi menggunakan cetaphil, setelah melalui fase maju-mundur mau nyobain produk ini atau tidak. Karena info banyak bertebaran di internet termasuk female daily dan belakangan jadi sponsor di instagram. Bahkan seingat saya belum pernah dapat review yang tidak baik dengan produk ini, tapi karena beberapa alasan, saya belum nyobain.

Lembur itu buat saya hal yang mengasikkan, jika melaluinya dengan ngeblog. Entah sudah berapa purnama berlalu ketika saya bisa lembur karena ngutak-ngatik blog. Akhir-akhir ini lembur biasanya karena melanjutkan pekerjaan kantor, yang kebanyakan bikin sedikit tegang karena harus mikir keras. Hal berbeda dengan ngeblog, misalnya meng-custom tampilan template blog kita agar lebih menarik. Kita gak akan males buat belajar sana-sini, belajarnya itu banyak. Mulai dari browsing dengan baca-baca artikel tentang custom template blog, minta diajarin sama orang yang ngerti web design dan nyari website yang bisa create widget blog atau design buat blog.

Berikut saya bakal ngasih tahu website yang nyediain template dan yang bisa mendesign grafis yang kamu mau. Siapa tahu kamu suka dengan tampilan blog ini. Here they are :

"Sometimes, the smallest things take up the most room in your heart" - Winnie the Pooh.

Dan sungguh tak ada nikmat yang dapat didustakan, pagi ini saya tidak bisa berhenti tersenyum. Kenapa? karena kak Dev. emm, tepatnya karena kak Devi nyamperin dengan wajah khas dia dan ngasih kado warna coklat yang diikat dengan pita warna merah. hihihi, padahal ini kejadian tadi pagi, sekarang masih bikin senyam-senyum sendiri. Dia ngasihnya tanpa ngelihat saya dan bilang sesuatu samar-samar jadinya saya gak bisa ingat sekarang, trus saya yang terpana gak bisa ngomong apa-apa ditinggal gitu aja. Kalo gak salah ingat, pas kak Devi udah mau keluar dari ruangan saya ngucap terima kasih. Doi gak nengok hahaha. Tingkahnya itu menyelamatkan saya yang malu-malu, gak tau kenapa saya jadi malu-malu dikasih hadiah pagi-pagi.

Setelah pergi cukup jauh dalam langkah juga pikiran, saya punya banyak sekali yang ingin ditumpahkan di sini. Setelah kalimat pertama, saya mulai kebingungan untuk melanjutkan. Terlalu banyak yang ingin keluar, dan saya sedikit kikuk atau canggung atau apalah itu namanya. Intinya, saya kebingungan lagi. Intinya saya rindu "kembali". Dan sekarang, detik ini saya merasa telah kembali. Dengan menulis disini, dalam sepi. Sepi yang sangat saya.

Kemarin, saya menyadari saya kehilangan diri saya sedikit-demi sedikit. Dan itu sangat tidak menyenangkan. Saya melampaui "garis" saya, meski saya pernah berfikir semestinya tak ada garis. Atau garis yang saya maksud adalah "prinsip". Saya merasa "prinsip" bukan kata yang begitu tepat untuk ditujukan pada seseorang yang seperti saya. Tapi sungguh, saya punya itu. Sesuatu yang tidak ingin saya urai, karena saat saya mengurainya saya khawatir akan disalah artikan. Untuk saat ini cukup saya saja yang tahu apa itu.

Hal yang membuat saya merasa sedikit menyalahi "garis" adalah keinginan yang berlebihan dan tidak terkontrol. Saya ingin memberi pengakuan, melepaskan hal yang seharusnya dilepaskan. Saya akui dan harus diterima. Saya terlalu berlebihan, berlebihan dalam harap, dalam hubungan, hal baru. Akibatnya saya kehilangan ketenangan. Terlepas dari semuanya, saya dengan sungguh-sungguh mengucap syukur atas segala yang terjadi, manis dan tidak manis.

Setidaknya, saya kembali. Terkalibrasi dan merasa normal kembali. Selalu ada pelajaran yang diberi "kemarin", dan saat ini adalah waktu untuk menjadi lebih baik. yah, insha Allah.

lets go back to simplicity