10 for Ten

Kerlip lampu lebih riang ketimbang bintang

Gelap kota lebih perkasa dibanding langit malam

kini waktunya pulang teman...

It's start from here....

saya view DP BBM seorang teman, ada perasaan sedih dan khawatir. Kemudian saya browsing dan terlintas banyak hal dikepala. Akhirnya saya buka blog dan membuat postingan ini,,

Hal inipun pernah terlintas dikepala :(

pict from here

Dan ini manis sekali 

pict from here

Mencintai yang menciptakan kita.

Agar setiap saat, kesadaran kita hanya tertuju pada aliran cinta-Nya.

Betapa besarnya cinta yang kita nikmati namun kadang atau lebih sering kita tak sadari.

Bukankah kelegaan yang kita selalu harapkan adalah ketiadaan mengharapkan sesuatu dari siapapun selain hanya pada pencipta. :)

the last in this post.

Saat falling in love tidak lebih penting dibanding menjaga diri dari patah hati. Saat bersama dan menjalin komitmen dengan orang yang katanya mencintai tidak lebih penting dari menjadi pribadi yang lebih kuat meski sendiri. Mungkin saatnya untuk melanjutkan hidup.

Meski terkesan sangat insecure, sesuatu yang dimiliki oleh pecundang. Tapi bagi yang pernah terluka, mungkin keberaniannya memang telah habis terkikis. Mungkin "bangkit" bisa hingga dua atau tiga kali. Lebih dari itu, entahlah...

Jika mencintai adalah sebuah tantangan dan butuh keberanian. Bagaimana dengan memilih untuk berjalan sendiri? mencintai diri dan hal lain yang bisa dicintai. Saat diri harus kuat menerima semuanya. sedih dan bahagia. Bukankah itu juga tantangan dengan keberanian super. Mencoba sendiri tidak lebih mudah dari mencintai. Karena kadang tak ada yang begitu sadar dengan dirinya. 

Entah hidup seperti ini harus dijalani seperti apa. Serumit ini kah dunia usia 23. 

Saat kamu memilih untuk percaya lagi pada orang baru. Namun sebelum kepercayaan itu utuh, semuanya runtuh. Kamu akan melakukan apa? mencoba lagi? Kadang hubungan jadi begitu memuakkan. Saat rasa yang tadinya manis berubah pahit karena sebuah jalinan antara kamu dan dia.

Mungkin kita harus menemukan cinta yang sesungguhnya. Yang terlintas di kepala hanya cinta pada-Nya.

Karena bisa saja rasa kemarin itu bukan cinta (mungkin).

Semakin berfikir dan mengalami, semakin buram saja.

Saya peduli pada rasa, ide dan pancaran mata.

Saya sering mengabaikan kata, perilaku dan "definisi kebanyakan orang".

Untuk saat ini, cinta lah yang membuat hubungan bertahan bukan komitmen. (saat ini)

Tulisan2 yang ada dijendela ini tidak membutuhkan penilaian, emm mungkin. sayapun ragu. tapi saya berharap kamu dapat menerimanya. Karena jendela ini jadi tempat persinggahan saya saat saya butuh rehat. Kadang jendela ini mengagumkan, kadang jendela ini bikin bergidik. Mungkin karena saya bingung kenapa bisa menuliskan hal demikian. Tapi over all, saya mampu menerima nya, seperti sedang belajar menerima diri sendiri. Seperti inilah isi kepala saya :D

Saat direnungi baik-baik, saya tidak memiliki sebuah pembenaran untuk menyalahkan seseorang pun sesuatu. Karena jika saya renungi, segala sesuatu tidak bisa saya kontrol agar sesuai keinginan saya. Saya hanya bisa menerima dan membuat diri saya kuat. Saya pun tidak boleh menyalahkan diri jika saya marah bahkan jika depresi karena tekanan. Saya harusnya mengerti bahwa itu natural, bahwa tubuh sayapun harus berlaku demikian jika memang ada yang tidak normal. Saya harus mengerti jika saya memang butuh marah. hahahahha... itu lucu, dan saat saya puas marah, saya bisa tenang sekarang. Apapun yang anda atau sesuatu tersebut mengganggu saya, saya akan membuka hati selapang-lapangnya untuk kalian.