Review Film: The Pursuit of Happyness

November 02, 2014

Mungkin ini hal yang out of date, soalnya ini film lama. dirilis tahun 2006 lalu, wow it's a long time ago. Tapi saya tetap ingin memostingnya, kenapa ? karena saya baru saja menonton film ini. Film ini benar-benar menginspirasi, hebat banget deh. Bagi yang ngerasa selalu gagal dan hampir putus asa, segera nonton film ini, buat yang lagi jengkel sama orang tua khususnya sama Ayah, mesti nonton film ini. Merasa paling menderita dan tak mau hidup lagi, segera saksikan film ini. dan bagi siapapun yang ingin menambah koleksi film berkualitas, koleksi segera deh film ini.

Film ini menceritakan mengenai kisah Chriss Gardner yang diperankan oleh Will Smith seorang broker sukses yang memulai karirnya dari 0. Diawal cerita, Gardner dikisahkan sebagai seorang kepala keluarga dari satu orang istri dan satu orang anak laki-laki, dia menghabiskan tabungannya untuk memulai suatu usaha baru yaitu menjual scanner untuk mengetahui kondisi organ vital. Naasnya, Gardner tidak memperhitungkan dengan baik potensi bisnisnya. Scanner yang dijual terlalu mahal sehingga RS yang ditawarinya tidak ada yang mau membeli. Dalam upaya keluar masuk Rumah sakit, keuangan keluarganya semakin terancam. Linda, istrinya yang bekerja sebagai hotels maid mulai uring-uringan karena tagihan menumpuk namun Gardner tidak kunjung mendapatkan pembeli.

Klimaks cerita terjadi saat Linda mendapat kabar tentang peluang kerja dari kerabatnya diluar kota. Singkatnya Gardner dan Linda berseteru dan sepakat untuk bercerai. Konflik perebutan hak asuh anakpun ditampilkan. Adegan perjuangan Gardner memperjuangkan anaknya sangat menyentuh. Hingga akhirnya Linda meninggalkan suami dan anaknya.

Ditinggal istrinya, Gardner melanjutkan hidup. Berbagai masalah menimpanya, diusir dari apartment karena tunggakan yang tidak dilunasi, kemudian Ayah dan anak tersebut berpindah ke sebuah motel. Semalam menginap besoknya mereka sudah diusir kembali. Hingga adegan menginap ditoilet stasiun kereta membuat saya sukses nangis. Saat Gardner memeluk anaknya yang tertidur sambil menahan pintu toilet dengan kakinya. Gardner menutup telinga anaknya agar tak terbangun karena gedoran pintu toilet. Saya menyarankan anda menyaksikan film ini.

pict. from here

Adegan lain yang saya sukai dan sangat menyentuh adalah kejar-kejaran bus, saling sikut dengan para gelandangan saat antri untuk tidur di penginapan gereja, memperbaiki scanner yang rusak dibawah lampu senter karena lampu penginapan yang dimatikan. Serta kejar-kejaran dengan orang gila yang mencuri scannernya. Selama film ini berlangsung, hal yang paling jelas terlihat adalah "jika kalian ingin tetap hidup, kalian harus sering berlari". Yah, karena separuh lebih adegannya, Will Smith selalu berlari. Saat interview di bursa saham misalnya, Gardner dengan kaos kucel yang dipenuhi sisa cat harus berhadapan dengan jajaran "orang penting". Kalian tahu, interview itu terjadi saat dia baru keluar dari tahanan. Saya rasa, tidak perlu saya ceritakan ceritanya sampai akhir. Lebih baik kalian menonton film ini saja.

It's true story and really nice to you. Put it on your watching list, gue aja sampe berkali-kali nonton ini film :D



pict hrom here

You Might Also Like

0 comments