Review Film : Pendekar Tongkat Emas

December 31, 2014

Kali ini saya akan mengulas beberapa hal mengenai film yang satu ini. Sebelumnya mungkin saya cerita kenapa saya mau nonton film ini. Jadi gini, awalnya saya tertarik dengan film ini karena percakapan dengan kak putri. Saya dan kak Putri bahas film pendek AADC yang jadi iklan salah satu social media, yah tempo hari seisi ruangan "yaris" heboh karena film pendek AADC. Jadi pagi itu, disela obrolan kami, kak puput bilang kalau film AADC bakal beneran release kalau film "judulnya ada emas emasnya"  sukses dipasaran hahaha, yahh seperti itulah kak put kalau menjelaskan, ada yang tidak begitu dia ingat, tapi kalau mengenai reksa dana dan segala hal tentang per-susuan (read: ASI) bisa dijamin detailnya gimana.

Nah karena obrolan itu, otak saya sepertinya menyimpannya baik-baik. Trus beberapa hari kemudian film "judulnya ada emas emasnya"-pun release di bioskop. Dan judul yang benernya itu "Pendekar Tongkat Emas" atau "The Golden Cane Warrior" untuk pasar internasional, emmm film laga ternyata. Dalam hati saya bilang bakal nonton, jadi saya gak baca sinopsisnya.

Baiklah, ternyata film ini cukup banyak juga yang nonton. Film yang disutradarai oleh Ifa Isfansyah dan produsernya Mira Lesmana dan Riri Riza serta sederet Aktor dan Aktris terkenal Indonesia bermain dalam film ini. Filmnya menceritakan mengenai Seorang Guru Beladiri bernama Cempaka yang memiliki empat orang murid yang tiga diantaranya adalah anak para musuhnya yang telah Cempaka bunuh, mereka adalah Biru (Reza Rahadian), Gerhana (Tara Basro), Dara (Eva Celia) dan satu orang muridnya yang mengingatkan Cempaka pada dosa terbesarnya yaitu Angin (Aria Kusumah) yang merupakan anak yang dibuang. 

Klimaks ceritanya terjadi saat Cempaka mewariskan tongkat emas kepada Dara dan akan menurunkan ilmu pamungkasnya "Jurus Tongkat Emas Melingkar Bumi". Sebenarnya saya merasa lucu mendengar nama jurusnya, sudah lama gak nonton film seperti ini. Yah, Cempaka akan mengajarkan Dara jurus pamungkasnya di tempat jauh dari perguruan, Cempaka juga membawa serta Angin untuk proses penyembuhan. Bisa ditebak ceritanya, Gerhana dan Biru tidak terima dan meracuni gurunya. Cempaka meninggal, Dara dan Angin melarikan diri dan ditolong oleh Elang (Nicholas Saputra). Selama pelarian Dara dan Angin, Biru dan Gerhana menyebar fitnah dan menghasut perguruan "Sayap Merahhahaa, saya lupa nama perguruannya. Hasutannya berhasil sehingga seluruh murid perguruan tersebut melakukan pencarian atas Dara dan Angin yang dituduh membunuh sang Guru. Dalam pelariannya, Dara mencari pendekar Naga Putih yang menguasai jurus "Tongkat Emas Melingkar Bumi" sesuai wasiat gurunya. Namun malangnya, sebelum menemukan Naga Putih, kampung tempat Dara bersembunyi di kepung oleh orang-orang yang memburu mereka. Dara dan Angin melarikan diri, namun belum jauh Dara tidak sanggup melihat penduduk kampung tersebut disiksa karena mereka. Dara berniat kembali dan melawan orang-orang yang mencari mereka guna melindungi penduduk. Namun sebelum kembali, angin telah me-notok urat syaraf Dara, kemudian meninggalkan Dara untuk menyelamatkan penduduk. Naas, Angin menyerahkan diri saat seorang penduduk diancam untuk dibunuh. Esok paginya Darahmencari angin, mengetahui adik perguruannya ditahan. Darah memutuskan untuk menyelamatkan Angin meski harus melepaskan tongkat emas kepada Biru. Elang berusaha menahan Dara tapi ditepisnya.

Singkat cerita, Angin terbunuh dan Dara mengetahui bahwa Elang adalah anak dari Cempaka dan Naga Putih yang telah menguasai jurus Tongkat emas melingkar bumi. Elang setuju mengajari Dara meski harus melanggar sumpah pada Ayahnya untuk tidak mencampuri urusan dunia persilatan. Dan cerita ini berakhir dengan keberhasilan Dara dan Elang membunuh Gerhana dan Biru. Kemudian anak Gerhana dan Biru menjadi murid Cempaka, Elang pun melanjutkan perjalanan untuk menghapus dosa karena telah melanggar sumpahnya.

Cerita film ini mudah ditebak, ketegangannya sama sekali tidak saya rasakan malah cenderung membosankan. Tapi adegan actionnya sudah sangat bagus dibanding adegan-adegan dalam film laga indonesia lainnya. Stuntman sudah tidak begitu jelas, dan ekspresi para pemain sudah sangat meyakinkan. Pemeran Angin, menurut saya yang paling memukau. Aktingnya total dan saya suka ekspresinya. Pemeran lainnya mungkin tidak begitu menarik perhatian saya karena mereka terlanjur terperangkap pada image drama dan film romantis yang terbangun dalam pikiran saya. :D

Ada beberapa hal yang lucu dan menarik pada film ini, saya tertarik dengan racun yang digunakan untuk membunuh diperoleh dari ular berwarna hijau terang dengan adanya corak coklat dibagian ekor kalau saya tidak salah ingat. Sepertinya empedu ular ini paling ngetrend dijamannya. Hal lainnya adalah teknik totok syaraf, totokannya dilakukan dibagian dada. Dan yang mengesankan adalah setelah semalaman tidak bergerak, Dara mengalami kesulitan meregangkan badannya dan bunyi persendian tulangnya terdengar jelas. Kebayang yah, semalamam mematung bakal seperti apa nyerinya. Yang paling applause sebenarnya, cara kru film mengambil gambar saat adegan action. Detail gerakannya jelas dan nyaris memperlihatkan jika perkelahian tersebut nyata. Apalagi Christine Hakim, adegan ationnya rapi. Walau mungkin beberapa adegan tidak menampilkan bagian kepala. Viewnya kurang diekspose, tapi view sungai, lembah dan serangga diatas air itu keren. Katanya sih lokasi syutingnya di Sumba.

Menurut saya film ini bernilai 7, cukup review saya. terima kasih..

ni idola saya, akting keren. Saya jadi ingat BOBO HO liat wajahnya tapi karakternya seperti Shaolin yang cool.
*pict from here


You Might Also Like

0 comments