Hujan dan Kenangan

December 29, 2014

Mungkin ini hanya bentuk sapaan saja
Saat hujan menyapa dari pagi hingga sore
Disini aku duduk dan menuliskan tentang hujan, awan, laut, kota dan kenangan (lagi!)
Dengan pikiran yang bebas lalu lalang menembus waktu
Maaf, kenangan tak menggangguku lagi. jadi silahkan saja.
Kenangan menculikku? aku bisa kembali ke masa kini. Meski masih cedera.
Tapi aku tidak lagi cacat.

Hujan kali ini menculikku kemasa itu,
Sorak gembira menyambut hujan.
Dengan sekujur tubuh basah kuyup
langit kala itu pun abu-abu seperti sekarang.

Dari atas gedung ini aku melihat laut dan awan, jarak diantaranya semakin menganga.
mungkin tanda hujan akan reda.
nyata diatas sana, gerak awan lebih cepat
dari sini, suasana dibawah sana tenang-tenang saja. tak ada angin.
Kenangan menculikku lagi, bahkan dimasa yang sama sekali tidak sama.
Waktu itu langit biasa saja, tak ada laut dan awan tetap saja putih
Angin kencang. menampar pohon hingga rantingnya berserakan.

Aku tak begitu suka dengan bunyi rintik hujan.
Tidak juga membencinya.
Tidak juga biasa saja.
Tidak tahu bagaimana rasanya. aku dan rintik hujan.
Aku dan kenangan. sama-sama tidak tahu.

You Might Also Like

0 comments