Kali ini saya akan review tentang sunscreen, bagi kalian yang lagi nyari info tentang Biore udah bener banget ada disini :D. Karena merasa bahwa skin care routine saya masih kurang satu produk makanya saya beberapa waktu lalu nyari-nyari info sunscreen yang bagus dan cocok untuk kulit berminyak. Dan pilihan saya jatuh pada Biore Aqua Rich. Awalnya saya mengira Biore yang dimaksud adalah biore yang banyak di jual di drugstore atau mini market. Ternyata biore yang dimaksud adalah biore yang di produksi di Jepang.
Pas banget waktu jalan-jalan ke Hero, saya melihat sunscreen Biore ini. Entah kenapa jadi girang sendiri soalnya sudah lama nyari biore dan nemunya pas hari itu.
Alhamdulillah akhirnya bisa nulis surat lagi buat diri sendiri, Hai apa kabar? lagi dimana? hihihi. Jawablah yah, sepertinya saya bakal senyum deh kalau jadi kamu, emang iya saya mau siapa lagi.
Hari ini hari ke sekian Ramadhan, wait saya itung dulu, 17 Alhamdulillah :D. Puasanya juga udah 17, doakan Goal lagi, FULL puasa untuk ketiga kalinya yeayyy... Ramadhan kali ini tentunya berbeda, sudah pasti. Diawal Ramadhan, sempet bikin list mau bikin apa aja dan jadi pemenang. Semangatnya full banget, Alhamdulillah berjalan dengan lancar seminggu pertama, baru akhir-akhir ini lagi males banget, kalau udah sampe kosan bawaannya pengen ngulet aja.
Awal kenal dengan produk ini dari Kak Putri, karena kak put duduk disamping meja saya jadi segala macam hal bisa kami obrolkan termasuk si bioderma ini. Menurut kak Put, Bioderma ini nolong dia banget untuk membersihkan wajah, cuma "ssssetttt" maksudnya sekali usap dengan kapas bakal terasa bersih, jadi bisa hemat waktu buat ibu rumah tangga yang super sibuk seperti dia. Meski saya masih belum ngerti sesibuk apa ibu rumah tangga yang gak sempat cuci muka pake air :'D. Menurut saya itu cepet banget hiihihi... Tapi karena seru aja denger kak put cerita kehebatan di bioderma ini makanya saya tertarik pengen nyobain.
Kali ini saya akan mereview salah satu produk yang sudah habis saya pakai yaitu Avene Thermal Spring Water. Saya memakai avene ini untuk pertama kali karena membaca review positif di beberapa blog beauty blogger Indonesia. Saya memutuskan untuk membeli avene karena katanya dapat mengecilkan pori-pori, mengatasi kulit sensitif, mengurangi kemerahan pada jerawat dan lain-lain. Lalu kebetulan pas berkunjung ke century, stock avenenya lagi ada. Harganya kalau gak salah sekitar 140 ribu deh dengan ukuran 50 ml.
Jika seseorang dari masa lalu masih terselip disetiap ingatan saat ini, mungkin ini yang namanya gagal move on. Gagal move on yang paling tidak berkelas adalah masih menguntit segala kelakuannya hari ini hingga ia tertidur lalu bangun esoknya.
Menemukan tulisan ini di draft, karena mata masih on dan kebiasaan jaman kapan kembali lagi "nulis tengah malam" akhirnya saya melanjutkan tulisan ini sambil meraba-raba ide awalnya apa bisa sampai nulis beginian. Dan, saya menerka kalau postingan ini berkaitan dengan sesuatu yang akhirnya kembali.
Perkara move on tidak move on- sepertinya sudah saya close, siapa yang lebih tahu hal itu selain saya? tidak ada kan. Karena move on telah berlalu, akhirnya hal yang pernah hilang kembali lagi. Wait, ini bahas apa yah. Emm, bentar dulu deh, saya merapikan isi kepala dulu biar hasil tulisan ini saya mengerti esok hari.
Saya kedatangan orang baru, orang baru yang sebenarnya bisa dibilang dari jaman dahulu kala. Orang baru yang tidak ingin disebut orang asing, yang padahal memang iya. Orang baru yang entah kenapa membuat seisi margasatwa berasa ada dalam perut.
Di usia yang masih sebegini, saya semakin tidak berani mendefinisikan perasaan dengan kata yang dipahami banyak orang. Saya semakin takut melabeli apa yang saya rasakan dengan istilah yang menjadi kesepakatan banyak orang. Saya memiliki bahasa sendiri, bahasa yang jika ada yang mengerti berarti merasakan hal yang mungkin sama. Dengan begitu, maka saya akan senang, karena saya bisa menemukan teman belajar.
Jika kamu adalah orang yang pernah merasakan "tulisanmu dimengerti oleh seseorang" pasti tahu bagaimana rasanya.
Kembali pada D. orang asing yang menyenangkan. Minim ekspresi tapi sarat makna. Ini bisa jadi tagline acara televisi sepertinya. Entahlah saya sudah sejauh mana mengenalnya, yang saya tahu saya merasakan banyak hal positif yang bertambah dalam hidup saya. Banyak drama yang ditanggapinya dengan sangat baik. Dia memberi saya ruang, hal yang jarang saya temukan.
Entah ini disebut mabuk atau yah seperti itulah, tapi saya menyukainya. Seperti menyukai langit, bintang, gunung, lalu apa lagi yang harus saya sebutkan, ini saya tidak mengartikan suka yang detail seperti itu. Saya mendapatkan ketenangan, dia adalah salah satunya. Dia yang ...., tahu porsinya.
Jika tulisan ini harus menjelaskan seperti apa dia, maka dia seperti malam. tempat menyepi. Sekali lagi, dia adalah tempat menyepi.
*lalu setelahnya akan seperti apa
*Rindu dan lapar itu ternyata memiliki kekerabatan
Alhamdulillah, bulan yang dinantikan telah tiba. Senin, 6 Juni 2016 seluruh umat muslim berpuasa termasuk saya. Puasa kali ini buat saya sangat berkesan karena saya sudah hidup mandiri :D, finally back to jadi anak kost. Setelah dua tahun tinggal dengan tante dan sepupu, saya akhirnya bisa hidup mandiri. Privasi saya akhirnya kembali utuh dan hal ini membuat saya sangat senang, dengan kembalinya privasi saya bisa menyusun goal-goal yang ingin saya capai. Termasuk untuk ramadhan kali ini saya ingin jadi pemenang, insha Allah.
Kali ini saya akan cerita tentang pengalaman waktu perawatan wajah di dokter kulit, lanjut dari review-review sebelumnya. Jadi setelah stop pakai airin skin care, saya akhirnya memutuskan perawatan di klinik. Kliniknya deket dari kantor, waktu berkunjung ternyata kliniknya untuk anti aging namun banyak pasien muda yang perawatan jerawat juga disini.
Pertama check up, wajah kita di foto untuk proses controlling selanjutnya jadi memudahkan lihat progress wajah kita. Setelah di check, dokternya bilang kalau komedo saya banyak banget so butuh facial. Proses facialnya biasa aja, masker yang digunakan masker tea tree. Selesai facial, Dokter Yuli *nama dokternya* ngasih anti biotik sama obat isinya 30 kapsul (pil obat jerawat). Dua kali antibiotik dan satu kali obat jerawatnya dalam sehari. Tambahan krim malam, sunblock, dan facial wash. Dokter menyarankan untuk menghindari makan telur, coklat, segala produk olahan susu, gorengan, dan saya lupa lagi deret makanan lainnya eh sama bakso juga.
Selama sebulan perawatan, hasilnya lumayan. Oh iya, seminggu awal wajah saya rada gatal tiap kali abis cuci muka. Beruntungnya si dokter menerima konsultasi via bbm. Jadi saya langsung nanya ke dokternya dan bilang gak papa, katanya tahap transisi bisa saja seperti itu. Setelah sebulan saya check up lagi, seluruhnya sudah habis. Saya masih merasa gak ada perubahan, tapi setelah membandingkan foto wajah bulan lalu ternyata jerawat di dagu lumayan berkurang dan wajah sangat lebih cerah. Kesimpulan hasil perawatan sebulan : Jerawat di area dagu berkurang, muka jadi semakin putih.
Check up kedua hasilnya saya di kasih resep Roaccutane. Sebelumnya dokter nanya saya ada rencana nikah dalam waktu dekat ini atau tidak? saya jawab tidak. Dokter menjelaskan kalau obat ini tidak dijual bebas di apotek, jadi dokter Yuli memberikan alamat apotek yang menjual roaccutane. Katanya harus dikonsumsi satu kali sehari. Krim malam saya juga di ganti, sunblock dan facial washnya tetap sama.
Dan karena saya selalu browsing segala hal, saya mulai browsing tentang roaccutane. Kalau ngetik roaccutane maka yang muncul semuanya artikel bahasa inggris. Setelah itu saya menemukan tulisan ini. Jadi dijelaskan kalau Roaccutane adalah nama merek dagang dari isotretinoin, obat ini masih belum legal masuk di Indonesia namun sudah banyak dokter kulit yang merekomendasikan obat ini, Pantas saja kalau obat ini tidak dijual di sembarang apotek. Obat ini tergolong sangat keras tapi bisa dikonsumsi dibawah pengawasan dokter, lebih lengkapnya dapat browsing sendiri, baik di luar negeri maupun di Indonesia memberikan informasi yang hampir sama. Lalu saya menemukan blog ini dan ini , setelah membaca itu akhirnya saya memberanikan diri ke apotek yang dimaksud. Pas sampai, apotiknya gak besar, malah tergolong sempit. Segala macam obat ada, banyak obat-obat yang berseliweran di iklan internet ada disini. Semuanya ditumpuk-tumpuk, tidak begitu rapi. Setelah memperlihatkan resepnya, mas yang jagain langsung masuk ke ruangan buat stock obat sepertinya. Yang jaga ada 4 orang. Masnya muncul sambil megang roaccutane, karna untuk konsumsi sebulan maka saya beli satu 1 box, harganya 300an sepertinya. Tapi saya lupa itu cukup sebulan atau cuma buat dua minggu. Soalnya kata dokter, konsumsinya tergantung keadaan wajah.
Singkat cerita, apa yang dibilang di blog-blog sebelumnya bener kejadian sama saya. Dehidrasi all area wajah termasuk bibir. Jadi harus banyak minum dan pakai lip balm. Saya konsumsi roaccutane bulan januari - februari. Saya memutuskan berhenti setelah merasa mulai takut dengan efek obat ini dan perawatan dokternya. Terlebih komunikasi dengan dokter yang tidak transparan menjelaskan roaccutane ini. Saya tidak dianjurkan cek kondisi ginjal dan hati seperti yang dibahas di blog sebelumnya. Dan batas konsumsi roaccutane yang diberitahukan kesaya selalu berubah-ubah, awalnya bilang cuma sebulan, setelah itu tiga bulan, padahal referensi banyak mengatakan batasnya 8 bulan. Setelah keadaan muka saya bersisa bekasnya saja, check up terakhir dokter menyarankan laser. Saya laser dan gak pernah balik lagi. Jadi lama perawatan di dokter dari Desember 2015 - Februari 2016.
Singkat cerita, apa yang dibilang di blog-blog sebelumnya bener kejadian sama saya. Dehidrasi all area wajah termasuk bibir. Jadi harus banyak minum dan pakai lip balm. Saya konsumsi roaccutane bulan januari - februari. Saya memutuskan berhenti setelah merasa mulai takut dengan efek obat ini dan perawatan dokternya. Terlebih komunikasi dengan dokter yang tidak transparan menjelaskan roaccutane ini. Saya tidak dianjurkan cek kondisi ginjal dan hati seperti yang dibahas di blog sebelumnya. Dan batas konsumsi roaccutane yang diberitahukan kesaya selalu berubah-ubah, awalnya bilang cuma sebulan, setelah itu tiga bulan, padahal referensi banyak mengatakan batasnya 8 bulan. Setelah keadaan muka saya bersisa bekasnya saja, check up terakhir dokter menyarankan laser. Saya laser dan gak pernah balik lagi. Jadi lama perawatan di dokter dari Desember 2015 - Februari 2016.
ini 6 Januari 2016, berarti setelah sebulan treatment :D, maaf untuk keterangan di gambar salah. |
dua foto ini diambil tanggal 22 Januari 2016. |