Happy Fasting
June 06, 2016Alhamdulillah, bulan yang dinantikan telah tiba. Senin, 6 Juni 2016 seluruh umat muslim berpuasa termasuk saya. Puasa kali ini buat saya sangat berkesan karena saya sudah hidup mandiri :D, finally back to jadi anak kost. Setelah dua tahun tinggal dengan tante dan sepupu, saya akhirnya bisa hidup mandiri. Privasi saya akhirnya kembali utuh dan hal ini membuat saya sangat senang, dengan kembalinya privasi saya bisa menyusun goal-goal yang ingin saya capai. Termasuk untuk ramadhan kali ini saya ingin jadi pemenang, insha Allah.
Pagi tadi saya dapat email dan baru sore ini saya sempat membacanya. Email ini dikirim oleh salah satu division head perusahaan untuk seluruh karyawan. Emailnya cukup panjang, jadi saya simpulkan saja yah., seperti ini...
Agar Amalan tak Sia-sia
"Ada sebuah mesin yang rusak, sudah lima hari mesin tersebut diutak-atik oleh teknisi internal namun tak kunjung baik sehingga diputuskan untuk memanggil teknisi eksternal. Setelah teknisi eksternal datang, mereka membaca manual book mesin tersebut selama dua hari tanpa menyentuh mesin. Setelah hari ketiga, teknisi eksternal mulai memperbaiki mesinnya, satu jam kemudian mesin tersebut kembali baik. Peristiwa ini dapat dianalogikan dengan puasa, beberapa dari kita bisa saja melaksanakan puasa tapi tak mendapat pahala karena puasa tersebut sia-sia. Jadi ada baiknya kita membaca "manual book" lalu melaksanakan puasa dengan baik dan benar.
Bagaimana caranya agar amalan puasa kita tidak sia-sia? Kita harus paham dengan baik manual book puasa yang salah satu isinya yaitu rambu-rambu yang harus diperhatikan. Ada dua jenis rambu-rambu puasa yaitu yang membatalkan puasa dan yang menghilangkan pahala puasa. Larangan yang membatalkan puasa kita semua sudah tahu yaitu makan, minum dan hubungan suami istri. Biasanya larangan ini pasti dipatuhi karena memang itulah puasa. Namun ada rambu yang sering dilupakan atau diabaikan yaitu yang menghilangkan pahala puasa. Rasulullah mengingatkan :
“Siapa saja yang tidak meninggalkan berkata dusta dan perbuatannya, maka Allah tidak butuh dia meninggalkan makanan dan minumannya” (H.R. Bukhari)“Puasa adalah sebagai perisai. Maka apabila seorang di antara kalian berpuasa, janganlah berkata kotor dan janganlah berteriak dengan keras yang tidak ada gunanya” (H.R. Bukhari dan Muslim)
Ternyata rambu yang menghilangkan pahala puasa terkait dengan panca indra dan anggota tubuh lainnya. Oleh karena itu mari puasakan juga panca indra kita dengan jauhi ghibah (gosip), mengumpat / mengejek, berkata kotor, dan dusta (puasa lisan), jauhi mendengarkan perkataan keji dan munkar serta dusta dan tidak berguna (puasa telinga), jauhi melihat aurat lawan jenis (puasa mata),jauhi tempat kemaksiatan (puasa kaki) dan jauhi menyakiti manusia dan hewan tanpa alasan yang benar, jangan mengambil barang orang lain (puasa tangan)."
0 comments