Macet di Makassar : Peningkatan Kreatifitas dan Kontrol Emosi

November 03, 2016

saat clipart lebih lucu dari gambar asli (source)
Kemarin saya naik gojek ke klinik yang berlokasi di jalan A.P. Pettarani. Saya dijemput gojek di kosan pukul 5 lewat 15 menit kalau ndak salah,. Dan eng-ing-eng, entah berdasarkan pertimbangan apa sampai pak gojek memilih jalur rappocini yang kendaraannya sudah mengular dimana-mana. Biasanya saya ke klinik lewat jl. pelita dan itu cuman makan waktu kurang dari 10 menit.

Ini kali pertama saya terjebak macet bersama gojek. Dan yang saya lakukan adalah menyusun draft postingan dikepala hahaha. Kenapa demikian? karena ini pertama kali saya mengamati kemacetan secara serius dan tanpa dihalangi kaca mobil atau percakapan dengan orang. 

Awalnya saya memperhatikan kendaraan yang berhamburan memenuhi jalan, badan jalan full sampe ke trotoar *sebenarnya belum jadi trotoar sih. Intinya kendaraan meluber keluar jalan deh. Awalnya saya mengira jalan ini satu arah, ehh taunya dua arah. Ada dua kendaraan yang mendominasi, mobil dan motor. Mobil mengular zig-zag lalu motor berserakan mengisi celah. 

Pola penguasa jalan yang saya temukan ada dua, saya namakan pola "Borongan" yang paling banyak yang berkuasa. Maksudnya begini, normalnya kan jalan itu terbagi dua yah, ditandai dengan garis putih dibagian tengah jalan itu kan. Jadi kendaraan yang mau mengarah ke pettarani kan harusnya memakai jalan sebelah kiri, dan yang mengarah sebaliknya pakai yang sebelah kanan.  Pengguna jalan harusnya antri dan tidak boleh melewati garis pembatas. Tapi yang terjadi, kalau kelompok yang mengarah ke pettarani yang lebih banyak, mereka menguasai 3/4 jalan, jadi kendaraan yang berlawanan arah hanya kebagian 1/4, jadilah mereka yang berjumlah sedikit harus meluber keluar. Awalnya saya merasa greget sih dan sedikit ngedumel dalam hati kalau teman-teman pengguna jalan ini tidak mematuhi aturan. Tapi setelah agak lama, saya menemukan kelucuan dan malu sendiri dengan pemikiran saya terkait "kepatuhan pada aturan". Mungkin kami *saya dan pak gojek maksudnya* dua kali masuk di golongan "berkuasa", lalu setelahnya saya masuk dalam kelompok yang harus meluber keluar. Bukan kah itu sebuah toleransi? hal-hal yang alami. Setiap orang mengikuti ritme yang tidak mereka sepakati dalam sebuah aturan melainkan dalam konsep "kodrat alam".

Lalu keluarnya pengendara motor dari jalan dengan memanfaatkan space kosong menurut saya adalah sebuah kreatifitas yang penuh perhitungan. Dengan konsep positif thinking dan kodrat alam yah, makhluk hidup harus terus bergerak untuk mencapai tujuannya. Toh manusiawi kan? jika pengguna motor yang berada dalam keadaan macet melihat kesempatan dan memanfaatkannya. Ada ruang kosong yang dapat mengantarkannya lebih cepat sampai tujuan ketimbang berdiam diri dalam kebuntuan. Body motor yang bisa nyelap-nyelip itu adalah sebuah nilai yang harus difungsikan, kan keuntungannya adalah terciptanya aliran kendaraan. Iya ndak??

Apa sih yang mendasari saya menulis ini? saya sedang belajar untuk melihat sebuah hal positif dalam sebuah ketidak teraturan yang sebenarnya sangat teratur jika kita ingin melihatnya dengan hati yang ingin berdamai. Kemacetan mengajarkan kita untuk responsif dan fokus pada tujuan, yang bergerak dinamis itu memiliki peluang meleset lebih kecil dibanding mereka yang terbiasa menunggu dan bergerak sesuai aturan *zonanyaman. Karena gerakan cepat mengaktifkan otak kita sehingga kita memiliki kemampuan untuk merespon lebih cepat, sedangkan yang lelet dan terbiasa pada kebiasaan akan lebih cenderung menjalani kehidupannya secara auto pilot. Searching deh, akan ada banyak informasi terkait kebiasaan yang berulang-ulang dapat mengaktifkan sistem auto pilot otakmu. Suatu tindakan yang dilakukan terus menerus sehingga tidak perlu mikir lagi.

Jadi alih-alih menggerutu saat macet, ada baiknya kalian mikir jalan keluar lain atau mengapresiasi kreatifitas orang lain dan toleransi antar pengguna jalan. Satu lagi, seandainya pak gojek tidak kreatif dengan nyelip kanan-kiri atau memanfaatkan space non jalan, mungkin saya akan mengunjungi dua klinik hari itu. Pak gojek sudah menghindarkan saya dari peluang ambeien, untungnya cuma keram hahaha.

Selamat siang, jangan lupa minum air putih.


You Might Also Like

1 comments

  1. hahahaha good post ten, iya minum air putih !! fight for that!

    ReplyDelete