Kick Off Trupetees Day-1 : "Strangers Squad"

September 02, 2016

Beberapa waktu yang lalu saya ikutan lomba nulis di instagram, saya cerita tentang trupetees di postingan ini. Dan sekarang saya mau cerita tentang Kick Off Trupetees, oh finally we meet. Sebenarnya telat banget sih karena baru nulis postingan ini, tapi daripada tersimpan di draft lebih baik di publish untuk masa depan.

Jumat, 4 Maret 2016 saya tiba di Bandara Soekarno Hatta, welcome Jakarta please be nice to me. Ini perjalanan ke 2 saya ke kota ini. Kota yang katanya bisa berubah secepat mengedipkan mata, really? siapa yang bilang? seorang konsultan tempo hari disebuah seminar. Setelah menemukan koper, saya melangkah keluar menuju meeting spot tempat teman-teman janjian. Karena saya yang landing terakhir, jadinya saya yang ditungguin, beruntungnya jarak waktu kami tidak begitu panjang dengan yang lainnya paling banter 30 menit.

Sebentar lagi saya akan bertemu dengan wajah-wajah yang sudah menemani saya chat sepanjang hari selama + dua bulan terakhir. Kami memang sudah sangat akrab di group whats app tapi ini tetap saja pertemuan pertama, selalu bikin nerveous. Saya akan melihat wujud nyata mereka dan hey handphonenya bergetar. Saya mengangkat dan di seberang sana suara mbak Yenni terdengar. Setelah menutup telpon saya celingak-celinguk dan menemukan tempat yang dimaksudkan mbak Yenni. Ini foto pertama kali kami ketemu di Bandara.

finally meet up :D
Saya akhirnya bertemu dengan mbak Yeni, perempuan gerimis dari jogja ini ternyata sangat rock and roll. Saya mikir sisi melankolisnya tak nampak untuk first impresion tapi setelah ngobrol sama mbak yen beberapa lama, saya jadi tahu dimana dia menyimpan sumber mahakaryanya itu. Selanjutnya pertemuan dengan adik bungsu trupetees, doi paling bontot karena baru 18 tahun tapi kalau nulis, saya harus bolak-balik buka kamus bahkan mungkin buku nenek moyang manusia. Saya kadang tak habis pikir model bacaan anak ini seperti apa, kalau anak seusianya punya bahasa yang sangat kekinian, doi malah berkutat dengan terserak, temali, takzim, kemuning, senandika, sirkumpolar dan banyak lagi kata mahaparana yang dia gunakan sesuka hati. Honestly, saya bangga bisa mengenal Risqa a.k.a Kakadivacik yang ngotot pakai baju pink saat dresscode harus warna hitam. Kaka yang cerewet di dunia maya pas ketemu ternyata anak manis yang sangat-sangat pemalu. Sudahlah, saya bisa panjang lebar kalau membahas anak ini, si bontot dari Malang yang selalu di-ceng-in.

Orang selanjutnya Mbak Dini, ternyata ibu dokter ini mirip nola ab three loh. Meski sama-sama Kaka dari Malang, Mbak Dini masih seperti manusia normal lainnya. Hahahhaa I love you Kaka, saya nggak maksud. Next, teman yang satu ini bisa dibilang sepermainanlah sama saya, kami setidaknya berada di line usia yang hampir sama. Namanya Wiedy, Wid dari Surabaya. Wiedy punya hobby travelling dan snorkeling, entah sudah berapa banyak janji yang kami tanam untuk travelling bareng. Saya berharap suatu saat saya bisa snorkeling di Wakatobi bareng Wied.

Terakhir ada Kak Indira, Ibu Manajer yang tidak bosan-bosan ngajak saya ke Ubud. Setelah cek harga nginap semalam di Resort doi, itu hampir sama dengan biaya hidup di Makassar selama 2 minggu. Baiklah, saya tahu harus kerja keras dan rajin menabung kalau mau nyamperin doi di Tejaprana. Kak Indi sangat ramah dan paling doyan ngobrol apalagi kalau udah ketemu Mbak Yeni, siapin perut kuat-kuat buat nahan ketawa. Mbak Indi jago desain cover dan tulisannya to the point. Ada yang belum saya mention? udah pas sepertinya. Time to go...

Setelah itu kami meninggalkan bandara dengan menggunakan uber menuju mansion. Selama perjalanan, keakraban dunia maya kami berubah wujud. Kami ini seperti teman lama yang baru ketemu dan bahan obrolan sepertinya tidak habis untuk menanyakan banyak hal dan menertawakan keluguan kami masing-masing. Bukan hanya perbedaan kota asal, pertemanan ini lintas usia, lintas profesi, dan satu-satunya hal yang menyatukan kami adalah tulisan yang kemudian bertumbuh menjadi ikatan emosional yang sangat sophisticated :D.

Foto kami yang didalam mobil entah ada sama siapa, kalau tidak salah ada sama mbak Indi. Formasi kami 2,4,1.. Sebelum sampai di Mansion, kami harus melalui drama kesasar sana-sini dulu. Dan jam 1 lewat banyak waktu Jakarta, kami akhirnya sampai di Kebayoran Baru, tepatnya di Mansion 28 Jl. Darmawangsa.

guest house




Sampai detik inipun, mata masih berkaca-kaca. Saya rindu sekali dengan mereka, Strangers Squad yang datang kedalam hidup saya dan memberikan banyak sekali rasa. Saya penuh dan bahagia memiliki kenangan ini bersama mereka. Sangat.

Di mansion dengan nomor keberuntungan ini, saya dipertemukan dengan Teteh Wine yang tulisannya selalu pas mendistribusikan rasa. Yang memiliki segudang talenta, saya rela menghabiskan malam dengan menikmati lantunan suara dan gitarnya. Dipeluk kak Ikka, mamak jagoan yang paling strong tapi kalau nangis dalem banget. Kecanggihannya dalam mendesain dan taken pict sudah tak perlu diragukan. Yang mudah tersentuh dan sangat bersemangat.

Ketemu si cantik Ulfah yang punya keajaiban-keajaiban langka, tulisannya detail dan paling bisa mendeskripsikan banyak hal. Yang punya bakat sebagai detektif dan kami seumuran yeay... Lalu ada Kak Ruth, kakak yang paling bijak, yang tulisannya selalu lucu, dalam, dan paling favorit. Saya suka tulisan kak Ruth, menjurus dan tepat sasaran. Selanjutnya kak Puji, penulis yang sangat-sangat melankolis ini, sangat baik, lembut, paling juaralah perkara kontemplasi.

Kak Ari, yang bakat fotografinya juga tak kalah dengan kak Ikka. Paling jago landscape, kemana-mana tidak bisa pisah dengan kamera. Paling jujur dan tulisannya ringan tapi sangat bisa dinikmati. Yang terakhir, ada kak Lea. Penulis Buku yang produktif, yang humble, realistis dan paling solutif. Kata kak Lea, hobbynya dengerin orang cerita lalu dijadikan bahan tulisan. Saya selalu suka dengan selera humor kak Lea yang nyentil banget.

Hey teman-teman, saya rindu kalian sampai menuliskan postingan sepanjang ini. Dan rencananya saya ingin berlama-lama menikmati kerinduan ini, jadi ceritanya saya buat berseri. I love you from Heart to Heart.


You Might Also Like

2 comments