Love Story, Really?

June 16, 2014

Sepucuk surat dalam amplop merah muda terselip dibawah jendela
Ku raih pelan-pelan agar sudut jendela tak menggoresnya
Ada setitik embun diujung amplop, bulat dan cukup besar
Perlahan kubalik berharap embunnya bergulir dan jatuh ke lantai
Kutiup amplopnya agar bekas embun yang basah segera kering
Lama rasanya, pikirku menghentikan mulutku yang sedari tadi meniup-niup

Ku buka amplopnya dan kulihat ada daun berwarna cokelat

Manisnyaa....
Ini puisi cinta ?
ataukah sedikit kreatifitas yang membuktikan bahwa cinta dapat membuatmu begitu produktif
Tentang pikiran dan tanganmu yang tak kenal lelah mencipta
mengapresiasi rasa yang ingin selalu kamu jaga
Menghadiahkan ku pagi yang tak ingin kulewatkan
yang kemudian menjelma menjadi lembaran cerita untuk seseorang
yang dimasa depan kita panggil dengan "nak"

yah... produktifitasmu ini akan jadi cerita manis
yang kukemas apa-adanya untuk buah hati kita
kugambarkan jelas betapa manisnya cinta yang ayahnya berikan untuk ku.
harapku dirimu menjadi sosok impian putri kita
jadi panutan untuk putra yang tumbuh sekreatif ayahnya.

Hei...
Aku menunggumu disini
Kita lanjutkan waktu sekarang sebaik mungkin
hingga tiba masa dimana cerita tadi jadi sebuah sejarah.
Kamu dan cinta.


*Efek A3 yang semakin menggila.


You Might Also Like

0 comments