I LOVE YOU, WITHOUT "TOO"...
December 23, 2015
A Tenri S. Wahid 's story
Pertanyaan "hal apa yang membuatmu terus mencintainya?".
Saya akan menjawab pertanyaan ini dengan pelan-pelan. Saat ini yang bisa saya katakan adalah...
"Hatinya mampu mendengar apa yang tidak terucap di bibir"
Dia yang mengambil peran untuk menyatakan cintanya padaku, dan sabar atas segala keterkejutan dan keraguanku. Setiap hari ia bersabar, I love you yang pernah diucapkannya tak membuat hatiku terbebani untuk mengatakan hal yang sama. Selepas pernyataannya, ia tetap seperti biasa. Menemaniku sebagai sahabat, dan merasakan apa yang telah dikatakannya.
Lalu saat cinta bertamu di hati dan menimbulkan reaksi kimia di perut, saya secara sadar mengatakan "I love You" padanya.
Tanpa kesepakatan, kami menjalani hubungan dengan apa adanya. Hati diberikan porsi sepenuhnya untuk mengekspresikan diri melalui ucapan, tatapan mata, sentuhan dan dalam diam sekalipun.
Kami merasa bahwa "I love you" lebih dari sekedar kata, banyak rasa yang tertuang untuk memberi tahu seseorang dan hanya itu. "I love you" kami bukan sebuah pertanyaan yang menunggu balasan "I love you, too". Too menunjukkan sebuah aksi-reaksi, dan kami tak pernah memberikan reaksi untuk setiap pernyataan yang datangnya dari hati.
Edited by Ikka Trupetees |
0 comments