Dear Heart

December 22, 2015

Kekecewaan menghampiri saat kehidupan membawa diri jauh dari apa yang menjadi keinginan hati. Berawal dari kecewa kemudian bisa menyulut api amarah, namun amarah tak bisa bertahan lama. Kehidupan kedatangan putus asa. Tenaga untuk berlindung dari terjangan putus asa harus selalu diusahakan untuk ada, meski harus mengais yang menyisakan lelah. Untuk jiwa muda yang minim waktu hidup di bumi mohon bertahan. Bertahanlah untuk ku, untuk diri sendiri. Yah, Aku.

Aku mengucapkan ini untuk hati yang ada di dalam sana. Agar ia tak berhenti menyinari, agar ia tak membuka pintu untuk segala hal yang membuatnya lemah dan kehilangan arah. Hatiku, bertahanlah hingga kamu lupa caranya mengeluh dan kebal akan putus asa. Tolong, kuatlah demi tujuan kita.

Hatiku, saat keadaan ini menggoda untuk mengeluh, tolong ingatkan aku untuk tidak membuka mulut. Berikan cintamu yang banyak agar aku mampu tetap tersenyum dan menunjukkan pada dunia bahwa aku baik-baik saja. Bisikkan setiap malam padaku untuk bersabar, alas tidurku tak kan selamanya tikar. Kirimkan kebahagiaan yang memancar melalui kedua bola mataku saat fajar menyingsing, agar orang lain dapat melihat kekuatanku hari ini menaklukkan dunia. Saat kekuatanku habis dilahap lelah, tolong instruksikan rasa percaya memenuhi rongga dada dan menghembus bersama nafas. Pekerjaan yang menyita siangku tak kan percuma. Saat beban menumpuk, amunisi sabarmu harus siap dan kirimkan pula rasa syukur melalui airmata yang membersihkan penat.

Kerja keras dan pengorbanan hari ini akan menjadi bahan bakar kebahagiaan dimasa depan. Saat mimpimu untuk rebah di bawah rindang pohon dan wangi danau yang basah terwujud...

someday in the future

You Might Also Like

0 comments