Dear Tika, Prastika.

December 21, 2015

Membuka blog dan melihat ada tulisan berwana merah awaiting moderation membawa saya kepada comment mu. Yap, Tika yang kumaksud sudah tentu kamu :D.

Saya sedang belajar tentang berkat atau berkah atau apapun itu untuk menggambarkan segala sesuatu yang terjadi pada hidup adalah sebuah keindahan. Kamu adalah salah satu berkat untukku, membawaku pada sebuah pemahaman tentang hidup yang lain. Meski kita tak pernah bertukar pandang, aku merasakan dan ikut larut menikmati cerita hidup dan isi kepalamu.

Saat aku tak bisa menggerutu dengan indah, tulisanmu mengajarkanku itu. Saat aku tak bisa menyembunyikan amarah dalam tulisan, kau menunjukkanku tulisan yang menyampaikan ketidak setujuan dengan cara yang anggun. Saat aku tak mengerti bola dan tak mendapat sesuatu untuk dinikmati selain wajah pemainnya, kau menunjukkan ku bahwa permainan itu memiliki cerita yang mengajarkan banyak hal.

Aku membayangkan jika Messi dan siapapun nama yang pernah tertulis disana, di blogmu, akan menempatkanmu dalam list The Most Lovable Women Tik. Aku selalu menangkap kedamaian saat membaca mimpimu ke Barcelona dan duduk di cafe dekat Camp Nou. Aku merasakan betapa kuatnya mimpi itu, dan aku mempercayai itu, mempercayai mimpimu. I do believe in you. Aku banyak belajar menuliskan mimpi seperti itu suatu hari nanti, atau setelah menulis postingan ini. Kehadiranmu adalah satu pertanda untukku. Pertanda yang menolong ku menemukan takdirku.

Selamat tahun baru Tik, selamat melanjutkan kuliah. Aku percaya setiap manusia terhubung. Thanks for coming Tik, Prastika. My Brave Tika.

My First Impression




    

You Might Also Like

0 comments